Bagi beberapa orang, biaya mutasi dan balik nama mobil antar provinsi bisa terasa membingungkan, terutama jika Anda tidak tahu langkah-langkah yang harus diambil. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang biaya mutasi dan balik nama mobil antar provinsi serta dokumen apa saja yang diperlukan.
Dokumen yang Dibutuhkan untuk Mutasi Mobil Antar Provinsi
Sebelum kita membahas biaya mutasi mobil antar provinsi, mari kita lihat dokumen apa saja yang Anda perlukan untuk mengurusnya. Proses mutasi mobil bukanlah tugas yang sepele, dan persiapan dokumen yang tepat adalah langkah awal yang penting. Berikut adalah dokumen yang diperlukan:
- STNK Asli dan Fotokopinya: STNK adalah Surat Tanda Nomor Kendaraan, dan ini adalah dokumen yang membuktikan bahwa kendaraan Anda telah terdaftar dan legal untuk digunakan di jalan. Pastikan Anda memiliki salinan fotokopinya sebagai backup.
- BPKB Asli dan Fotokopinya: BPKB atau Buku Pemilik Kendaraan Bermotor adalah bukti kepemilikan kendaraan Anda. Seperti STNK, pastikan Anda memiliki fotokopi BPKB sebagai cadangan.
- KTP Asli dan Fotokopinya: Kartu Tanda Penduduk adalah identitas pribadi Anda, dan Anda akan memerlukannya untuk mengurus mutasi kendaraan. Fotokopinya penting sebagai tanda bukti.
- Kwitansi Kosong yang Ditandatangani Penjual Mobil: Kwitansi ini digunakan sebagai bukti pembelian mobil. Pastikan Anda mendapatkannya dari penjual mobil dan bahwa kwitansi tersebut telah ditandatangani.
- Kwitansi Pembelian Mobil yang Dilengkapi Materai Rp10.000,-: Kwitansi ini mencatat pembelian mobil dan harus dilengkapi dengan materai sebesar Rp10.000,- sesuai dengan peraturan.
Bagi korporasi yang melakukan mutasi mobil bekas, perlu juga menyertakan tiga dokumen tambahan berikut:
- Keterangan Domisili: Dokumen ini mencantumkan alamat resmi perusahaan atau korporasi.
- Salinan Akta Pendirian + Satu Lembar Fotokopinya: Ini adalah bukti legalitas perusahaan atau korporasi yang akan melakukan mutasi mobil.
- Surat Kuasa Bermaterai Rp10.000,- dengan Tanda Tangan Pimpinan dan Cap dari Badan Hukum yang Bersangkutan: Dokumen ini diperlukan sebagai wewenang resmi untuk mengurus mutasi.
Perhitungan Biaya Mutasi Mobil Antar Provinsi
Biaya mutasi mobil antar provinsi telah diatur sesuai dengan peraturan yang berlaku pada tahun 2022, dan perhitungannya cukup sederhana. Biaya mutasi mobil dihitung sebagai 1% dari harga beli satu unit kendaraan tersebut.
Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut: Jika Anda membeli mobil Honda senilai Rp300 juta, maka biaya mutasi mobilnya adalah 1% x Rp300 juta = Rp3 juta. Namun, perlu diingat bahwa biaya ini belum termasuk biaya lain yang terkait dengan proses mutasi.
Rincian Biaya Mutasi Mobil Antar Provinsi
Setelah memahami perhitungan dasar biaya mutasi mobil, saatnya melihat rincian biaya yang lebih terperinci. Berikut adalah komponen biaya mutasi mobil antar provinsi:
- Biaya Mutasi Mobil (BBN): Rp3 juta
- Biaya Fiskal: Rp250 ribu
- Biaya Admin Gudang Kartu Induk: Rp10 ribu
- Biaya Mutasi Keluar: Rp50 ribu
- Biaya Mutasi Masuk: Rp375 ribu
- Biaya PNBP BPKB: Rp100 ribu
- Biaya PNBP STNK: Rp400 ribu
Jadi, total biaya yang harus Anda bayarkan untuk melakukan mutasi mobil antar provinsi adalah sebesar Rp4.185 juta. Biaya ini mencakup biaya administrasi, pajak kendaraan, dan biaya lain yang terkait dengan proses mutasi.
Namun, perlu diingat bahwa biaya mutasi mobil antar provinsi dapat bervariasi tergantung pada provinsi tujuan Anda dan jenis mutasi yang Anda lakukan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang biaya mutasi mobil antar provinsi, sebaiknya Anda menghubungi Samsat atau instansi terkait di provinsi tujuan.
Jika Anda membutuhkan pembiayaan untuk mobil baru atau mobil bekas setelah melakukan mutasi, Anda dapat menggunakan KKB BCA yang dapat membantu Anda mendapatkan dukungan pembiayaan. KKB BCA menawarkan suku bunga yang kompetitif, dan selama masa pinjaman, jumlah angsuran Anda tidak akan berubah.
Selain itu, KKB BCA juga aman dan praktis karena Anda dapat menarik angsuran secara otomatis melalui autodebet, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang keterlambatan pembayaran.