Cuaca, Ada Apa di Balik Hujan Tiada Henti Sepanjang Hari Ini?

Hujan di Jabodetabek yang persisten sepanjang hari ini, Kamis 2 Maret 2023, telah diprediksi oleh peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Erma Yulihastin.

Dia mengingatkan kembali potensi cuaca ekstrem seperti yang pernah disampaikannya pada akhir Desember lalu, juga untuk wilayah Jabodetabek.

Pantauan Erma atas cuaca hari ini dimulai dari pagi-pagi sekali, yakni saat hujan disebutnya mulai masuk dan meluas ke Jabodetabek.

Dia menunjukkan citra dari Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) yang dikembangkan Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN tertanda pukul 05.16 dan 05.25 WIB.

Topan Tropis di Brasil, 11 Tewas dan 20 Orang Hilang “Hujan ini berpola tapal kuda atau bumerang, yang menunjukkan sistem badai terbentuk dalam hujan tersebut.

Hati-hati!” kata Erma lewat akun media sosial.

Hampir bersamaan, berbekal data dari SADEWA pula, Erma memberikan perkembangan dari sistem yang disebutnya Vorteks Borneo atau sirkulasi anti-siklonik yang terbentuk di utara katulistiwa di atas Kalimantan.

Sirkulasi itu mampu meningkatkan potensi curah hujan dan telah berdampak pada banjir di Batam pada Rabu.

BMKG Peringatkan Kota Depok Mewaspadai Kekeringan di Musim Kemarau Vorteks Borneo, menurut Erma, juga memperkuat angin di Jawa secara acak.

Salah satu efeknya adalah puting beliung yang terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi, juga pada Rabu.

Pada Kamis subuh, Erma mengungkap kalau Vorteks Borneo itu sudah mulai meluruh.

Namun, masalahnya, sisa peluruhan berupa angin kencang dari utara itu semuanya mengarah ke Pulau Jawa.

Di sisi lain, Jawa menjadi pusat konvergensi (perlambatan atau pertemuan angin, yang mampu meningkatkan potensi awan hujan) sehingga angin dari Samudera Hindia pun menuju Jawa.

“Menimbulkan hujan tiada henti,” kata Erma lewat tweet pukul 05.31 WIB.

Menurutnya, kondisi yang sama yang pernah diperingatkannya terjadi pada akhir Desember lalu: Hujan deras dan angin kencang yg dipicu oleh badai vorteks.

Pada saat itu BMKG juga mengungkap potensi curah hujan ekstrem dan sempat memicu langkah penerapan teknologi modifikasi cuaca di Jabodetabek.

“Semoga tidak ada lagi eskalasi ekstrem setelah Maret ini.

Hati-hati semuanya,” kata Erma berpesan.

Pilihan Editor: Tentang Masuk Sekolah Jam 5 Pagi dan Waktu Tidur Ideal untuk Anak Remaja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *